Kab. Pohuwato

Narkoba Akan Jadi’PR’Diakhir Pemerintahan Syah

Laporan : Jaringan Berita SMSI POHUWATO,Kabargorontalo.id – Penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Pohuwato sepertinya sudah masuk stadium tinggi. Pasalnya, jumlah penyalahguna terus bertambah. Itu bisa dilihat, hampir setiap saat terjadi penangkapan dan pengungkapan kasus narkoba di Daerah ini. Fenomena ini menarik perhatian dari Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Pohuwato.

Wakil Ketua Granat, Hamid Toliu kepada awak media ini mengungkapkan bahwa Granat begitu cemas. Ia menilai, narkoba menjadi momok yang menakutkan bagi kelangsungan masa depan generasi di daerah yang berjulukan Bumi Panua. Karena itu, penting dilakukan pencegahan sejak dini. “Jika tidak segera dilakukan pencegahan sejak dini, maka di khawatirkan Daerah ini akan menjadi lumbung narkoba,” ujar Hamid.

Kekhawatiran itu kata Hamid, sangat berdasar. Selain sebagai daerah yang berkembang, Pohuwato juga terletak di wilayah perbatasan antar Provinsi yakni Gorontalo dan Provinsi Sulawesi tengah. Tentunya, sangat rentan dengan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

“Apalagi, Sulteng menjadi salah satu daerah yang juga tingkat prevalensinya tinggi. Ditambah lagi, dengan berbagai kasus narkoba yang banyak terungkap didaerah ini, yang hampir sebagian besar melibatkan pengedar dan bandar dari Moutong, Kecamatan yang jadi wilayah perbatasan Sulteng,” ungkap Hamid.

Fakta-fakta lain lanjut Hamid, bahwa daerah ini sedang mengembangkan sektor Pariwisata. Potensi wisata ini tentunya akan menarik minat para wisatawan untuk berkunjung. Sehingga tak bisa dipungkiri kunjungan wisatawan ini bisa saja berefek negatif, meski tidak seluruhnya.

Termasuk berpotensi pada peredaran narkoba. Tentunya kata Hamid, fenomena ini akan menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi seluruh stackholder di daerah ini. Terutama bagi Pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Bupati Syarif Mbuinga dan Wabub Amin Haras. Pemerintah daerah merupakan salah satu lembaga yang juga ikut bertanggungjawab dalam mencegah dan memerangi penyakit masyarakat ini.

Komitmen serta intervensinya diperlukan dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di wilayah ini. Jika tidak, maka penyalahgunaan dan peredaran Narkoba akan merajalela di Bumi Panua. “Kita harus akui selama ini komitmen pemkab terhadap penyalahgunaan narkoba sangat tinggi.

Namun, tetap perlu untuk terus melakukan Intervensi nyata terhadap upaya P4GN di wilayah ini. Jika perlu Pemkab menjadi garda terdepan dan rujukan dalam penanggulangan narkoba,” imbuhnya. Secara khusus, Hamid mengingatkan, bahwa narkoba adalah musuh besar Bangsa. “Itu artinya Daerah juga harus menjadikan narkoba sebagai musuh besar.

Kepemimpinan ‘SYAH’ harus berani memproklamirkan diri, perang terhadap narkoba. Berani mengatakan Sayang No, To Drugs. Agar Pemerintahan ini tidak menjawab pekerjaan rumahnya diakhir periodenya,” pungkasnya. (**/tim-gol)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button