HMI:Ciptakan Demokrasi Yang Sehat Tanpa Money Politik Dan Keterbelahan Ditengah Masyarakat
POHUWATO,kabargorontalo.id-sebuah catatan singkat tentang konstentasi politik Pilkada Pohuwato 2020
Tidak lama lagi Pohuwato akan berganti nahkoda pemimpinnya, dimana kepemimpinan Bapak H. Syarif Mbuinga dan Bapak Drs. Amin Haras sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato dua periode akan berakhir pada Februari 2021 mendatang.
Ini pertanda Pohuwato akan menentukan siapa yang bakal menjadi pengganti keduanya untuk menjadi pucuk pemimpin daerah Pohuwato lima tahun yang akan datang , ini bukan soal siapa yang bakal pemimpin nantinya dan berasal dari kelompok mana tapi ini soal penentuan nasib demokrasi Pohuwato berkualitas atau masih dibawah kendali iming-iming dan ancaman money politik yang mesti diperangi bersama karena itu adalah hal yang sangat menodai esensi dari demokrasi yang berimbas pada nasib kita sebagai masyarakat yang harusnya menjadi objek pembangunan dan hanya menjadi alat untuk memuaskan hasrat kekuasaan semu.
Bila yang memimpin Pohuwato dimasa yang akan datang lebih mengandalkan money politic (politik uang) maka nasib kita sebagai masyarakat dipertaruhkan namun bila mereka para konstentasi punya visi misi yang jelas untuk membangun Pohuwato dimasa yang akan datang yang lebih progresif, maju, berkeadilan tentunya masyarakatnya yang memiliki kecerdasan dalam berdemokrasi dan maju dalam segala hal dan tentunya dampaknya untuk kemajuan bagi seluruh lapisan masyarakat bukan oleh segelintir kelompok orang saja.
HMI sebagai organisasi yang secara organisasi bukan menjadi bagian dari underbown organisasi masyarakat, LSM dan partai politik manapun tidak boleh ikut terlibat langsung dalam politik praktis dan secara etis kadernya yang berkewajiban untuk condong atau cenderung pada kebenaran (Baca Independensi HMI) bukan berarti HMI anti politik, tapi lebih dari itu kader HMI diharapkan dapat menggerakan kekuatan masyarakat untuk melawan segala bentuk ketidakbenaran serta hal yang dapat mencederai esensi dan hakikat demokrasi yang berimbas pada kerugian masyarakat itu sendiri.
Olehnya sangat HMI diharapkan kepada para kadernya untuk melawan yang namanya politik uang (money politic), menjauhi golongan putih (golput), kampanye hitam (black campaing) bersama masyarakat dan mencegah keterbelahan ditengah masyarakat hanya gara-gara konstentasi politik sementara dan melupakan persatuan dan kesatuan yang sudah lama dirawat dan dijaga.
Siapapun yang bakal maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Pohuwato 2020 mendatang diharapkan agar bisa memberikan pendidikan politik yang cerdas bagi masyarakat, masyarakat jangan dibelajarkan tentang yang namanya pragmatisme buta sehingga apa yang menjadi cita pendirian Pohuwato itu belum mampu terwujud dan bukan murni atas dasar melakukan pemerataan pembangunan dan melakukan kesejahteraan bagi seluruh rakyat hanya menjadi alat untuk para elit untuk melanggengkan hasrat kekuasaan yang imbasnya pada nasib masyarakat Pohuwato yang masih berumur remaja ini.
Biarkan rakyat secara idealis dan berdemokrasi yang sehat menentukan pilihannya dalam mengambil sikap politiknya, kita meyakini ditengah berbagai macam hegemoni masyarakat Pohuwato sudah memiliki kecerdasan dalam mengambil sikap politiknya, kepada para elit politik ajaklah masyarakat untuk mencintai daerahnya bukan karena materi semata tapi karena kecintaan yang lahir dari nurani ingin mencarikan sosok pemimpin “siapun itu” yang mampu mengakomodir semua kepentingan utamanya kepentingan masyarakat kelas bawah akar rumput.
Sebagai bagian dari civil society dan berkumpulnya kaum intelektual muda kader HMI memiliki hak dan kewajiban menjaga kualitas demokrasi , dan tentunya sebagai bagian dari umat sebagai pemersatu bangsa sangat diharapkan agar tidak terjadi keterbelahan dimasyarakat hanya gara-gara dinamika politik yang mulai memanas yang itu bersifat sementara, toh siapapun yang terpilih dialah pemimpin yang mesti kita akui dan kita dukung untuk berkarya dan membangun Pohuwato dimasa yang akan datang dengan posisi kita HMI sebagai agen of control dan agen perubahan melakukan check and balance dengan kritik konstruktif dan soluktif akan permasalahan yang terjadi ditengah-tengah.
Berbagai macam persoalan yang mesti menjadi catatan yang perlu digaris bawahi bagi calon kepala daerah mendatang, minimnya lapangan pekerjaan yang berakibat pada masih tingginya angka pengangguran, pemanfaatan sektor wisata berbasis lingkungan, masih dominannya sentralisasi pembangunan yang belum sampai keseluruh pelosok desa, kualitas SDM dalam bidang strategis harus ditingkatkan, persoalan investasi yang belum jelas dan peruntukannya apakah untuk masyarakat Pohuwato secara keseluruhan atau hanya untuk segelintir orang saja dan masih banyak lagi hal-hal yang mesti dibenahi oleh pemimpin masa depan.
Kepada pemerintahan saat ini karena telah bekerja secara maksimal untuk melakukan terbaik untuk masyarakat Pohuwato tanpa berlebihan perlu kita apresiasi dan semoga dicatat sebagai amal ibadah disisi Allah Subhahu Wata’ala, meski demikian disisa kepemimpinan saat ini diharapkan kepada nahkoda pemerintahan dan segala apa yang dimiliki saat ini bisa menyelesaikan berbagai macam pekerjaan rumah yang itu mungkin sudah dibaca dan diketahui pemerintah daerah kini, memang diketahui bahwa untuk menyelesaikan berbagai macam problem dimasyarakat dan utamanya berkaitan dengan pemerataan pembangunan dalam segala aspek kehidupan tidak boleh hanya kurun waktu dua periode atau 10 (sepuluh) tahun, tapi membutuhkan sebuah sustainable development (pembangunan berkelanjutan).
Setiap masa punya orangnya, dan setiap orang punya masanya itulah kata bijak yang tidak asing lagi di telinga kita, dan setiap kepimpinan pasti ada plus minusnya, olehnya kita sebagai masyarakat harus dewasa dalam menyikapinya dan tentunya semoga dengan pesta demokrasi yang digelar pada tahun ini sebagai bagian dari ikhtiar untuk kemajuan Pohuwato dimasa yang akan datang tidak hanya untuk kita hari ini tapi untuk anak cucu kita kedepan, semoga pesta demokrasi tahun ini di Pohuwato bisa mendatangkan hal baik bagi daerah kita tercinta utamanya dalam mewujudkan tatanan masyarakat adil makmur yang di ridho Allah Subahahu Wata’ala.
Amiin Olehnya untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas maka rakyatlah sebagai penentu harus berkualitas juga dalam menentukan sikap dan pilihan politiknya, jangan terkontaminasi dengan hal-hal yang dapat merusak citra demokrasi, merusak tatanan keharmonisan ditengah masyarakat dan tentunya kita sangat berharap agar tidak terjadi konflik horizontal diantar masyarakat, siapapun dia yang bakal maju mereka adalah orang baik mesti kita dukung niat baiknya itu.
Kader HMI sebagai bagian dari elemen masyarakat tentunya mendukung penuh upaya yang dilakukan oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah selama itu baik untuk masyarakat, tapi apabila hal itu merugikan masyarakat maka HMI siap menggerakan segala apa yang dimilikinya untuk melawannya sebagaimana ikhtiar HMI dalam menegakan amar ma’ruf nahi munkar.
Semoga Allah Subhahu Wata’ala memberikan rahmat serta taufik dan budayanya kepada kita semua masyarakat Pohuwato, dan dijauhkan dari bencana politik dan lebih didekatkan lagi hubungan kemanusiaan yang harmonis dan persaudaraan diantara kita meski dalam situasi tahun politik saat ini.(Tim Kg).
Penulis:Santo Ali