PERSPEKTIF: REIMAGE, CORONA DAN TRANSISI INTEGRASI SOSIAL
Setiap masalah yang datang tentunya ada solusi penyelesaiannya, begitupula segala bentuk penyakit yang melanda setiap insan manusia sudah pasti ada obatnya, tergantung ikhtiar manusia dalam memanfaatkan segala bentuk pengetahuan yang ia miliki apalagi di era sekarang yang kini dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dijagad bumi ini dan semua bangsa-bangsa”_ Siapa yang tak kenal dengan coronavirus dengan stilah populernya virus korona, virus corona, atau virus Corona) adalah sekumpulan virus dari subfamili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia). Pada manusia, koronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain: pada ayam, koronavirus menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi dan babi menyebabkan diare. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi koronavirus pada manusia. (Wikipedia) Tidak berhenti pada gegernya virus Corona, kini indonesia juga terjangkit krisis kemanusiaan. Bagaimana tidak, banyak jenazah yang ditolak untuk dikebumikan di daerah asal mereka. Sehingga terpaksa dikebumikan di daerah lain, bahkan yang lebih parah dari itu ialah ketika pemugaran makam yang dilakukan saat warga mengetahui bahwa yang dikuburkan ialah korban Corona, padahal keluarga jenazah telah mengikuti persyaratan dan prosedur keamanan. Corona atau Covid 19 itu kini merubah tatanan kehidupan manusia khususnya di Indonesia dalam segala aspek kehidupan terjadi perubahan yang signifikan baik itu tatanan kehidupan sosial, agama, budaya, pendidikan bahkan ekonomi sangat terpengaruh dengan hadirnya wabah ini diseantero bumi , tak terkecuali di negeri kita Indonesia tercinta tatanan kehidupan masyarakat sangat terjadi perubahan yang sangat pesat. Dari uraian singkat diatas penulis hanya ingin sedikit berbagi persepsi bahwa saaat ini masyarakat kita tengah menghadapi transisi pola laku dan pola hidup yang sangat drastis bahkan semua itu diluar dugaan kita semua. Transisi menurut Kamus Bahasa Indonesia suatu peralihan dari keadaan (tempat, tindakan, dan sebagainya) pada yang lain contoh: ‘masa transisi, masa peralihan masa pancaroba: pada masa transisi, pada umumnya keadaan belum stabil. sedangkan integrasi sosial menurut Wikipedia pembauran dalam masyarakat, bisa berbentuk asimilasi, akulturasi, kerjasama, maupun akomodasi. Bagaimana tidak terjadi transisi dan kekacauan integrasi sosial, penyakit virus Corona itu sangat berbahaya penularannya bahkan sampai mematikan manusia jika terjangkiti olehnya, kita apresiasi langkah tenaga medis yang telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan mereka yang positif Covid-19 dan bisa selamat, tenaga medis adalah pahlawan kemanusiaan bagi kita semua bahasa itulah yang harusnya kita gelontorkan apapun ruang dan situasinya mereka adalah penyelamat kita. Transisi kita bukan pada sesuatu yang berkemajuan tapi adalah transisi kemunduran bahkan hal itu bagi masyarakat awam adalah sesuatu yang sangat sulit diterima dimana ketika sebuah kebiasaan atau kebudayaan yang telah terbangun secara paksa mesti kita terima dengan penuh tanggungjawab dan lapang dada untuk keselamatan hidup agar tidak tertular dan menularkan virus Corona. Sebagai persepsi penulis yang harus kita lakukan adalah reimage atau menyediakan anti virusnya baik dengan ikhtiar pengobatan dari tenaga medis bagi mereka yang telah tertular dan upaya pencegahan dini dengan mengikuti anjuran maupun himbauan tentang bagaimana agar kita jauh dari penyebaran maupun penularan bagi kita yang belum tertular oleh virus yang mematikan ini,(Tim Kg).
Penulis: Santo Ali Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato periode (2019-2020).
KABARGORONTALO.ID