Perlunya Idealisme Generasi Milenial Dalam Perhelatan Pilkada Pohuwato
KABARGORONTALO.ID – Tahun 2020 menjadi momentum politik yang membutuhkan peran generasi milenial yang cakap media, tanggap, kreatif, dan advokatif. Perlu adanya lamgkah strategis generasi milenial dalam mengisi pesta demokrasi dapat dilakukan dengan beragam cara, misalnya mendorong gerakan antigolput atau kampanye hashtag yang positif demi pilkada berkualitas.
Tak terkecuali di Provinsi Gorontalo ada 3 daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada diantaranya Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango dan juga Kabupaten Pohuwato, nah momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh generasi milenial dalam menjadi penentu kualitas dan integritas Pilkada tahun ini.
Siapakah generasi milenial itu? Apakah semua kita mengerti akan sebutan itu, Yang dewasa ini menjadi topik yang cukup hangat di berbagai kalangan, mulai dari segi pendidikan, teknologi, politik, maupun moral dan budayanya.
Generasi milenial kadang disebut dengan generasi Y, sekelompok orang yang lahir setelah generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an. Artinya generasi milenial adalah generasi muda yang berumur 17-37 pada tahun ini.
Generasi milenial dianggap special karena memiliki perbedaan yang cukup tajam dengan generasi sebelumnya, apalagi dalam hal teknologi. Generasi milenial memiliki ciri khas tersendiri, mereka lahir pada saat TV sudah berwarna, handphone semakin canggih, serta fasilitas internet yang sudah massif diperkenalkan, sehingga tidak heran jika generasi milenial ini sangat mahir dalam teknologi.
Posisi generasi milenial sangat diperhitungkan pada pilkada di berbagai daerah tak terkecuali pada perhelatan Pilkada Kabupaten Pohuwato. Generasi melineal adalah bagian dari penentu kemajuan dan keberhasilan demokrasi, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah pemilih milenial mencapai 70 juta–80 juta jiwa dari 193 juta pemilih.Artinya, sekitar 35–40 persen memiliki pengaruh besar terhadap hasil pemilu dan menentukan siapa pemimpin pada masa mendatang.
Salah satu hal penting yang kerap terjadi pada pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Pohuwato ini adalah soal perebutan kekuasaan yang bisa melahirkan persaudaraan atau bahkan bisa menimbulkan permusuhan. Keduanya mudah sekali terjadi.
Dalam demokrasi, ada yang namanya kawan dan lawan politik dan ini juga berlaku untuk para pendukung setiap calon
Sekalipun, dalam politik tidak ada baik kawan maupun musuh abadi, semua hal tadi bisa terjadi, tergantung permainan waktu dan kepentingan. Banyak politisi yang semula lawan menjadi kawan politik begitu juga sebaliknya.
Dalam hal ini, partisipasi politik generasi milenial tentu sangat substansial karena dari persentase jumlah pemilih, generasi milenial menyumbang suara cukup banyak dalam keberlangsungan Pilkada 2020 ini.
Kepentingan elit politik yang secara langsung terlibat dalam penyelenggaraan aktivitas politik, lebih mementingkan kepentingan golongan dan terkesan menghambat keterlibatan pemuda/ mileneal dengan ideologi yang dibawa.
Realita tersebut cukup menghambat bagi kaum pemuda untuk menembus tirani yang telah terbangun oleh kepentingan oknum elit politik yang telah lebih dahulu menguasai aktivitas politik secara menyeluruh.
Butuh yang baru, butuh yang muda, butuh yang mengerti semua kalangan.
Dengan peran generasi milenial sebagai pemilih yang memiliki sumbangsih terhadap suara hasil pemilihan yang cukup besar, maka posisi generasi milenial menjadi sangat strategis.
Olehnya Generasi Milenial tidak hanya melibatkan diri sebagai pemilih saja, tapi juga harus punya inisiatif dalam mengawal segala proses penyelenggaraan Pilkada khususnya di Pilkada Pohuwato 2020 ini, dengan cara menjadi garda terdepan dalam mengawal dan mengawasi segala tahapan baik itu oleh penyelenggara dalam hal ini KPU dan pengawasan terhadap Pengawas oleh Bawaslu Kabupaten Pohuwato.
Semua itu bisa tercapai dengan adanya kesadaran kolektif dan solidaritas yang dibingkai dengan idealisme dan sikap kritis dari generasi muda atau generasi milenial dalam melakukan tanggungjawab sosial control terhadap setiap proses Pilkada tahun ini.
Harapan demi harapan generasi milenial dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini, untuk menjadi garda terdepan dalam menolak segala bentuk hal yang dapat mencederai proses Demokrasi Pilkada tahun ini, seperti sadar akan hal keikutsertaannya dalam proses untuk menolak money politik (politik uang) serta hal-hal yang dapat mencederai citra Demokrasi Pilkada tahun 2020 khususnya di Kabupaten Pohuwato.
Demikian ringkasan harapan untuk generasi milenial tak terkecuali pribadi penulis untuk berpartisipasi dalam proses pendidikan politik terkhusus untuk momentum Pilkada Pohuwato tahun ini yang bakal digelar pada 9 Desember 2020 mendatang.(Tim Kg).
Oleh Santo Ali (Ketua Umum HMI Cabang Pohuwato Periode 2019-2020)