Menggelar Sosialisasi PEKKA, DP3AP2KB Kerjasama pemdes Torosiaje Jaya
KABARGORONTALO.ID – Untuk membangun kemandirian perempuan kepala keluarga (PEKKA) di kabupaten pohuwato, maka Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) kerjasama dengan Forum Puspa Pohuwato dan Pemerintah Desa Torosiaje Jaya Kecamatan Popayato, kabupaten pohuwato, berlangsung di aula Kantor Desa Torosiaje Jaya dan menggelar sosialisasi pembentukan komunitas PEKKA, Rabu(15/7/2020).
Kegiatan perdana yang digelar oleh DP3AP2KB di Desa Torosiaje Jaya diikuti oleh 26 PEKKA dan dihadiri Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan, Sri Marlina Mursalin dan Venti Dwikasari dari Forum Puspa Pohuwato.
Dijelaskan Sri Marlina Mursalin, konsep pembangunan PEKKA diawali dari peningkatan kualitas menuju kemandirian.
Jadi, DP3AP2KB memberi sosialisasi, memotivasi, mensuport ibu-ibu yang tergolong PEKKA untuk semaksimal mungkin menggali potensi diri dalam upaya menguatkan ekonomi keluarga.
Poin penting yang wajib diperhatikan oleh PEKKA, harus mampu mengatur waktu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan tidak melupakan tanggung jawab dan kodrat sebagai ibu terhadap anak yang membutuhkan perhatian, pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang, pendidikan dan kesehatan.
“Konsep pembangunan itu berbeda, mungkin kemarin mereka punya usaha langsung kita berikan bantuan, maka untuk konsep pembangunan PEKKA itu kita bangun kemandirian dulu.
Nanti para PEKKA ini benar-benar sudah siap maka secara otomatis bantuan itu akan ada. Pengalaman kalau sering bantuan itu gagal karena faktor ketidaksiapan individu ataupun kelompok yang diberi bantuan, jadi diorganisir seperti ini”,terang Marlina.
Selanjutnya jelas Kabid Pemberdayaan Perempuan, Sri Marlina Mursalin, bantuan itu diberikan terhadap PEKKA yang benar-benar mampu, sudah siap dari segi kualitas dan kemampuannya, motivasinya.
Olehnya diawali dari pembentukan komunitas PEKKA, pembinaan kemandirian, identifikasi jenis usaha yang dimiiki oleh PEKKA itu sendiri.
Kami bentuk dulu komunitas di desa atau setiap desa ada satu komunitas PEKKA yang kemudian akan ada satu organisasi PEKKA di pohuwato yang diawali dari Desa Torosiaje Jaya”pungkasnya.
Terpisah, Plt. Kepala DP3AP2KB, Rusmiyati Pakaya menambahkan, pergerakan PEKKA ini diminta tumbuh dari bawah atau dari mereka sendiri.
Kalau kita memaksakan untuk tumbuh, terkadang hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Olehnya kami rubah konsep ini berupa pergerakan yang tumbuh dari mereka sendiri.
“Ya, tugas kami merangsang, memberi pengertian, pemahaman. Berdasarkan itu mereka akan termotivasi supaya potensi diri yang ada bisa tereksploitas”ujar Rusmiyati.(*).