Kab. Boalemo

Bumdes Bermasalah, Peserta Rapat Ricuh Dengan Pengawas

BOALEMO – kabargorontalo.id, Untuk menindak lanjuti hasil pembahasan rapat evaluasi yang telah di laksanakan oleh pengurus BUMdes bahari,yang bertempat di aula kantor desa pentadu barat tidak melahirkan keputusan dengan baik justru berakhir dengan suasana ricuh.

Rapat tersebut berlangsung dalam suasana tensi tinggi, sejumlah warga bersuara keras saat rapat berjalan.

Rapat musyawarah desa terkait Bumdes itu turut di hadiri oleh kepala desa, sekdes, BPD dan pengawas Bumdes serta direktur BUMDES, kamis(27/8/2020).

Salah satu peserta rapat mengungkapkan, musyawarah ini tidak perlu di adakan dulu mengingat tidak hadirnya keseluruhan pengurus bumdes yang hadir saat rapat pembahasan ini.

apa lagi saat ini di tambah dengan pembahasan untuk mengaktifkan kembali satu unit usaha bumdes yakni pangkalan Gas LPG yang kemarin 100 tabung Gas, mengapa saat ini tinggal hanya 15 buah.

Pangkalan tabung gas LPG merupakan salah satu unit usaha bumdes bahari desa pentadu barat, yang masih bermasalah, hingga saat ini masih dalam tahap pemeriksaan oleh pihak ke jaksaan negri boalemo. “

“Iya, bumdes saat ini sangat bermasalah dalam hal pengelolaan keuangan dan aset bumdes, dan saat ini kami masyarakat masih menunggu hasil keputusan dari kejaksaan negri boalemo, bukan mereka main rapat terus. ” Ungkap Suratni dengan nada keras.

Sementara itu, pengawas Bumdes Astin Abubakar, yang juga berada di ruang rapat terlihat semakin naik tensi, mungkin karna merasa tertekan dan tidak tahan dengan pertanyaan bertubi-tubi dari warga yang di sampaikan dalam rapat musyawarah tersebut hingga berakhir dalam suasana ricuh, tiba tiba saja pengawas bumdes Astin Abubakar menyampaikan kalimat”torang ini pengurus bumdes yang baru, torang ini ada otak” seraya menunjuk salah seorang warga bernama Suratni Abas.

Astina Abubakar saat diwawancarai oleh awak media kabargorontalo.id dirinya mengatakan bahwa rapat tersebut merupakan tindak lanjut hasil rapat pengurus Bumdes dengan pihak kecamatan dan pendamping desa.

“Menurut Astina mereka akan mengaktifkan kembali seluruh aset desa yang masi ada antara lain satu unit usaha bumdes ,yakni pangkalan gas LPG, dan satu unit mobil pick up dan bagan milik Bumdes, ini yang akan kami upayakan supaya bisa menghasilkan PADes, lagi”tutupnya.

Tim Kg : Yarman.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button