- POHUWATO-kabargorontalo.id, Pemerintah Kabupaten Pohuwato berupaya menjaga daya beli masyarakat, sebagai salah satu penanganan mengatasi pandemi covid-19. Salah satu langkah kongkritnya ialah dengan memperkuat ketahanan pangan dengan sasaran strategisnya adalah menjaga ketersediaan pangan.
Indikator utama yang digunakan adalah inflasi harga bahan pangan terus terkendali dengan baik dan tidak terjadi panic buying (pembelian karena panik) terutama di saat-saat darurat seperti ini, pandemi covid-19.
Sesuai Data BPS, menurut Kepala Dinas Pangan Kabupaten Pohuwato, Refli Basir, laju inflasi “year on year” Bulan Juni 2020 terhadap Juni 2019 sebesar 0,63 persen.
“Sehingga Pohuwato berpotensi dapat mempertahankan laju inflasi sebagaimana prestasi yang diperoleh tahun lalu dengan memperoleh Tropy penghargaan Daerah Yang Berprestasi dari pemerintah pusat dalam pengendalian inflasi”, tutur Refli Basir kepada awak media, di sela-sela kesibukannya, belum lama ini.
Lebih lanjut, Kadis Pangan Pohuwato ini mengatakan bahwa secara teknis kami telah melakukan pembinaan dan penguatan modal dalam pembuatan rumah bibit dan pemanfaatkan pekarangan rumah untuk komoditi sayur-sayuran sebagai sumber gizi keluarga dengan slogan “wanu muwali mopomulo, longola motali” (Kalau bisa menanam, kenapa harus beli) untuk kelompok-kelompok Wanita Tani dan karang taruna.
Disamping itu, lanjut Refli, kami juga telah menyiapkan lumbung pangan desa khususnya komoditas beras walaupun diakui karena keterbatasan anggaran memang belum semua desa memiliki lumbung pangan sendiri.
“Dinas Pangan Kabupaten Pohuwato akan terus memantau perkembangan pola konsumsi masyarakat melalui pemetaan kerentanan dan kerawanan pangan di 104 Desa/Kelurahan dan pelaporan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) ke Badan Ketahanan Pangan”, ujar Refli.
Sehingga itu, melalui pelaporan ini diharapkan adanya sinergitas dalam menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Pohuwato, (KG,SP).
