Ketua CRM Yosar R Monoarfa : Kehadiran Kami Pastikan Pertambangan Di Pohuwato Ramah Lingkungan
KABARGORONTALO.ID – Ketua CRM Dengilo kabupaten Pohuwato Yosar Ruiba Monoarfa, angkat bicara terkait tudingan kepada APRI manfaatkan masyarakat penambang yang ada di Kabupaten Pohuwato.
Yosar mengkonfirmasi sekaligus mengklarifikasi kaitan dengan hal tersebut, karena menurutnya APRI maupun pengurus yang ada di dalamnya tidak pernah melakukan tindakan yang beredar baru-baru ini kepada publik. Selasa(11/11/2020).
Dirinya mengatakan bahwa “APRI hari ini khususnya yang ada di Kabupaten Pohuwato selalu berusaha memberikan kontribusi maupun solusi kaitan dengan lingkungan khususnya dalam bidang pertambangan, tak terkecuali pada beberapa tambang yang di kelola oleh rakyat yang belum berijin pengelolaannya” pungkas Yosar
APRI sejak berdiri di Kabupaten Pohuwato pada tahun 2014 hingga sekarang , sebagai bentuk pertanggungjawaban mendorong teman-teman penambang secara suka rela dan sadar bertanggungjawab untuk melakukan perbaikan-perbaikan pasca penambangan” jelas Yosar
“Selain itu ada kehidupan sosial kemasyarakatan yang perlu di sikapi dari hasil tambang, hanya saja poin-poin apapun yang muncul soal legalitas itu agak buram di aplikasikan kalau penambangan kita yang ada di Kabupaten Pohuwato.
Tambang rakyat hari ini (secara legalitas formil) belum ada dan APRI hari ini terus berusaha mendorong percepatan realisasi Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan Ijin Pertambangan Rakyat (IPR) , dimana rakyat bisa memperoleh hak hidup yang layak di dalam mengais rejeki” tandah Yosar.
Pertanggungjawaban yang di maksudkan di sini adalah teman-teman APRI mendorong agar secara suka rela dan sadar bertanggungjawab untuk melakukan perbaikan-perbaikan pasca penambangan” beber Yosar
Kata Yosar sebagai Pengurus CRM APRI Pohuwato ” adapun CRM yang ada saat ini, yakni CRM yang ada di Dengilo-Paguat itu CRM “Moawota”, CRM yang di Botudulanga dan sekitarnya itu CRM “Ampibi”, CRM “Ilota” dan itu kata Yosar bersipat dari permintaan masyarakat sendiri “pelaku usaha tambang” ungkap Yosar.
Yosar, juga untuk mencari jalan keluar siapa atau lembaga yang mana bisa merealisasikan ini dengan penuh pertanggungjawaban , maka di pilihlah APRI sebagai lembaga yang percaya menurut para pelaku usaha untuk bisa menjembatani itu” jelasnya
“Jadi APRI di minta, dengan melihat peluang ini , ada respon dan pic back dari penambang lamanya berjuang; semakin disini mulai sadar ini sampai rambang sudah mulai masuk ke pertanian sawah, dimana ada hilirisasi dampak yang dibawah oleh air sungai melalui DAS besar maupun DAS kecil ” tuturnya
Lalu bagaimana dengan jumlah sekian yang terkumpul, itu ada kesepakatan di antara pelaku usaha bahwa itu per-bulan, per-unit. Minimal sudah ada kesadaran untuk mengumpulkan dana yang peruntukannya pada hal-hal positif”(KG001).