Fanly Katili, Sebut Stetmen WR III UNG Kepada Mahasiswa FOK Tidak Mencerminkan Akademisi
KABAR GORONTALO.ID – Tanggapan Wakil Rektor Tiga (WR III) Karmila Mahmud terhadap masa aksi mahasiswa Fakultas Olahraga dan Kesehatan beberapa hari kemarin diangap tidak layak untuk disampaikan oleh seorang akademisi, Selasa (28/12/2020)
Hal ini ditegaskan oleh salah satu Alumni Universitas Negeri Gorontalo Fanly Katili, S.Pd, SH. Menurutnya, seorang wakil rektor yang menaungi kemahasiswaan dan alumni tidaklah pantas mengucapkan kalimat seperti yang beredar viral di media sosial (Whatsap)
Dalam vedio tersebut, saat itu Wakil Rektor III sementara menerima masa aksi dari Fakultas Olahraga dan Kesehatan UNG yang menuntut terkait permasalahan Pilbem UNG tahun 2020 yang sampai dengan saat ini belum mendapatkan titik terang.
Namun, yang disesalkan oleh Fanly sendiri bahwa dalam vedio itu Wr III yang menanggapi tuntutan mahasiswa justru menanyakan apa kontribusi mahasiswa terhadap UNG.
“Apa sumbangsih kalian terhadap UNG, ? kalian hanya singgah empat tahun dan paling lama tujuh tahun saja merasa mencintai UNG, apalagi kami yang hidup mati disini,” Kata Karmila seperti yang terdengar di dalam potongan vedio tersebut.
Sontak kalimat ini direspon oleh beberapa Alumni UNG salah satunya Fanliy Katili, S.Pd, SH yang juga merupakan mantan Dosen luar biasa FOK itu.
Menurut Fanly Katili, setiap orang punya perannya masing masing dalam membangun Civitas UNG. Apa yang sudah dicapai oleh UNG hari ini tentunya, tidak lepas dari pada peran setiap individu yang punya kapasitasnya masing masing. Mulai dari Rektor hingga mahasiswa tentunya ini bagian dari satu kesatuan yang berperan penting dalam kemajuan UNG itu sendiri.
“Mahasiswa disamping tupoksinya adalah belajar dan berprestasi yang dapat membawa nama baik Civitas UNG itu sendiri, adalah bagian terpenting dlm peningkatan kapasitas lembaga. Bahkan kewajiban para mahasiswa seperti membayar uang pembangunan, SPP dan kewajiban yg lainnya, adalah pendapatan lembaga yang sangat membantu pembangunan dan perkembangan UNG. Nah, apakah hal itu bukan sumbangsih mahasiswa terhadap universitas Negeri Gorontalo ?,” Tanya Fanly dengan sedikit ekpresi sambil menahan emosinya.
Fanly juga menegaskan, kepada Ibu Warek III bahwasanya, setiap lembaga universitas yang Lahir dan berkembang hingga mengalami kemajuan, kehadiran dan peran yang dilakukan oleh mahasiswa sangatlah menentukan masa depan UNG. Olehnya kami berharap jangan pernah melecehkan kehadiran Mahasiswa di UNG meskipun hanya bersifat ”Singgah Sementara” dengan durasi waktu yang relatif singkat. Bahkan jabatan yang diemban oLeh Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni saat ini karena adanya kehadiran Mahasiswa.
“Ibu Warek III jangan terkesan seperti orang yang tidak paham akan dunia kampus. Pertanyaan dan pernyataan Ibu Warek III saat menerima aksi dari kalangan mahasiswa FOK terkait Masalah Pilbem UNG, sangat jauh dari kesan seorang Insan akademik yang cerdas bahkan cenderung emosional. Miris rasanya mendengar pertanyaan dan pernyataan Ibu Warek III UNG kemaren. Untung saja hanya mahasiswa yg sempat aksi yang tersinggung. Saya tidak dapat membayangkan jikalau seluruh mahasiswa UNG mengecam dan bereaksi akibat pernyataan tersebut. Kasihan pak Rektor, ujung ujungnya akan menjadi pelampiasan mahasiswa,” Tegas Fanly
Sebagai orang yang pernah jadi mahasiswa di UNG, Fanly meminta kepada Rektor UNG dapat menjadikan hal tersebut sebagai bagian yang terpenting dalam mengembangkan institusi UNG dengan memilih para kabinetnya orang yang benar benar mumpuni dalam bidang yang diembannya masing-masing.
“Sebelum hal ini mendapatkan reaksi yg keras dari para mahasiswa dan bahkan kemungkinan para Alumni UNG, sebaiknya ibu Warek III segera meminta maaf pada seluruh Mahasiswa UNG khususnya mahasiswa FOK yang pada saat itu menjadi sasaran utama atas keluarnya statement yang terkesan kurang memiliki nilai edukasi yang baik, terhadap struktur berfikirnya para mahasiswa. Toh dengan meminta maaf saya yakin tidak akan mengurangi wibawa dan gelar akademik yang dimilikinya,” Tutupnya