2021 PEMDES BUKIT TINGKI POPAYATO OPTIMALKAN PROGRAM PRIORITAS
KABAR GORONTALO.ID – Pemerintah Desa ( Pemdes) Bukit TINGKI terus mengoptimalkan pelayanan serta program prioritas yang dapat dirasakan langsung masyarakat manfaatnya.
Hal ini di katakan Kades Bukit Tingki, Minggu (17/1) saat berbincang dengan wartawan.
Dikatakannya, pada Tahun Anggaran (TA) sebelumnya kata Sarton, telah dilaksanakan program yang berfokus pada sejumlah fisik serta pemberdayaan yang langsung dirasakan masyarakat pemanfaat.
“Alhamdulillah, semuanya berjalan sesuai rencana, meskipun harus diakui masih ada yang perlu dioptimalkan lagi.” Kata Sarton.
Sehingga urai Sarton, pada TA 2021, pihaknya akan berfokus pada sejumlah program prioritas yang akan dilaksanakan dengan bersinergi bersama BPD sebagai mitra pemerintah desa selama ini.
“Ini surprise jelang diakhir pemerintahan saya 2022 nanti.” Terang Polimengo tanpa merinci program program prioritas tersebut.
Intinya urai Sarton, dirinya berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat jelang berakhirnya masa jabatan sebagai kepala desa.
Disentil viralnya kepala desa di medsos maupun pada pemberitaan media terkait pemotongan yang dilakukannya pada masyarakat melalui bantuan sosial, dengan datar Polimengo menguraikan bila hal tersebut bukanlah pemotongan namun hasil kesepakatan rapat sebagai bantuan langsung terhadap pembangunan pagar mesjid Al Ikhlas.
“Jauh sebelumnya itu sudah disepakati dalam rapat bersama Badan Takmirul Mesjid.” Terang Polimengo.
Dia menjelaskan, pada rapat tersebut tidak ditentukan besaran jumlah partisifasi masyarakat.
“Dari 10 ribu hingga 100 ribu bantuan setiap masyarakat terkumpul, Alhamdulillah pembangunan pagar mesjid selesai.” Kata Sarton datar.
Selain pemagaran mesjid Al Ikhlas, saat ini Pemdes bersama BTM Al Marhamah merencanakan pembuatan plafon mesjid dan itupun pihaknya memediasi pertemuan bersama masyarakat.
“Insya Allah semua langkah tersebut tidak ada kendala dan akan rampung sebelum bulan suci Ramadhan.” Urainya polos.
Bagi Sarton, apapun yang dilakukannya sebagai kepala desa, semuanya adalah bentuk pengabdiannya kepada masyarakat.
Meskipun disatu sisi sebagai manusia biasa dirinya sadar, tetap tak akan luput dari khilaf, sehingganya mohon maaf bila ada hal yang dilakukannya dan terjadi secara tidak sengaja.
Dirinyapun tidak mempersoalkan viralnya kebijakan kepala desa bersama BTM meskipun itu bersumber dari masyarakatnya.
“Saya telah memaafkan dan terima kasih telah mengingatkan saya.” Tandasnya ( KG)