Peran Pertanian Keluarga Begitu Besar Untuk Ketersediaan Pangan

KABAR POHUWATO – (kabargorontalo.id), Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pangan telah memilih dua desa di wilayah Kabupaten Pohuwato sebagai daerah pertanian keluarga (family farming). Dimana program ini adalah program inisiasi internasional juga nasional sekaligus provinsi dan kabupaten.
Kepala Dinas Pangan Provinsi Gorontalo, Sutrisno, A.Pi., M.Si mengemukakan, dalam upaya merangsang kemajuan pembangunan khususnya pertanian, maka pihaknya bersama dinas pangan kabupaten pohuwato bersama para kelompok-kelompok program pertanian keluarga melaksanakan rembuk koordinasi.
“Ya, hari ini kita mengadakan sebuah rembuk koordinasi diantara kelompok-kelompok program pertanian keluarga atau family farming. Sebab ini adalah dekade pertanian keluarga, peran daripada pertanian keluarga itu begitu besar untuk ketersediaan pangan dan sebagian besar, pangan itu disiapkan oleh pertanian-pertanian keluarga itu sendiri,” ujar Kadis Sutrisno sesaat usai digelar rembuk koordinasi program pertanian keluarga, Selasa (06/04/2021) di Rumah Makan Salsa Pohon Cinta Marisa.
Kadis Sutrisno menyebutkan, untuk Provinsi Gorontalo sudah mulai melaksanakan program pertanian keluarga dan terdapat dua kelompok yang menjadi sasaran program yakni di tahun 2020 Gorontalo Utara dan pada tahun 2021 berada di Kabupaten Pohuwato yaitu di Desa Padengo dan Desa Manunggal Karya.
Kenapa di Pohuwato, menurut Kadis Sutrisno, berdasarkan peta kerentangan pangan dan ketahanan pangan, FSVA (data indikator kerawanan pangan, red) itu secara nasional pada tahun 2019, kabupaten Pohuwato termasuk daerah yang masih rawan pangan.
Maka sasaran kita, kata Kadis Sutrisno, adalah Desa-Desa atau Daerah-daerah mana saja yang menjadi daerah rawan pangan, untuk kemudian desa itu dimantapkan sesuai dengan kriteria-kriterianya, baik itu desa yang sudah tahan, agak tahan, prioritas itu agak tahan, prioritas berikut tahan dan prioritas berikut lagi sangat tahan.
“Sehingga itu, kita mantapkan yang prioritas ini, daerah yang tahan menjadi sangat tahan, dan juga rawan menjadi tahan. Jadi ada enam kriteria,” ungkap Kadis Sutrisno.
Di Provinsi Gorontalo, kata mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo ini, untuk kerentanan pangan dan rawan pangan itu ada 19 kecamatan, untuk peta kabupaten sampai kepada desa-desanya. Desa dimana desanya yang rawan pangan. “Pohuwato secara nasional masih rawan,” kata Kadis Sutrisno.
Selain itu, harapan dari Program ini, kata Sutrisno lagi, adalah program stimulus dari pemerintah untuk pertanian-pertanian keluarga meningkat dua kali lipat dari produksinya, agar meningkat juga pendapatannya.
Sementara itu, Refli Basir, SE selaku Kepala Dinas Pangan Kabupaten Pohuwato dalam sambutannya menyampaikan, apresiasi atas langkah yang ditempuh oleh Dinas Pangan Provinsi terkait rapat koordinasi pertanian keluarga. Mengingat untuk pertanian keluarga adalah program yang baru pertama dilaksanakan di kabupaten Pohuwato.
Menurut mantan Inspektur Pembantu ini, untuk program pertanian keluarga, oleh badan ketahanan pangan pusat, memang telah digaungkan sejak tahun 2014, yang lebih kepada bersifat analisa pengolahan data.
Pertanian keluarga ini juga, kata Kadis Refli, memang memiliki sebuah inovasi karena basis daripada program pertanian yang ada selama ini, lebih banyak atau didominasi melalui produk-produk yang di tebarkan oleh keluarga-keluarga pertanian.
“Beda yang dilakukan lewat industrialisasi, lewat pihak pihak swasta yang menginvestasikan dibidang pertanian. Tetapi ini lebih banyak produk-produk di dominasi melalui pengelolaan oleh para petani bersama keluarganya,” ujar Kadis Refli.
Sehingga itu, melalui program pertanian keluarga diharapkan nantinya program akan terus berkelanjutan, terus berkesinambungan dan bukan hanya di Kecamatan Dengilo dan Kecamatan Randangan, tetapi juga untuk kecamatan-kecamatan lainnya.
Ke depan, kata Kadis Refli lagi, sangat diharapkan keberhasilan dari apa yang dilaksanakan pada tahun ini. “Untuk itu, tentunya kami dari dinas pangan kabupaten berharap kepada bapak ibu pelaksana di Kecamatan Dengilo dan Kecamatan Randangan untuk memberikan kepedulian, keseriusan didalam melaksanakan program pertanian keluarga. Karena keberhasilan tahun ini, akan menggambarkan kelanjutan dari program ini pada tahun tahun yang akan datang,” ungkap Refli Basir.
Wartawan: KT.