Buku Gorontalo An Annotated Bibliography Sebagai Sumber Belajar Budaya Gorontalo
KABARGORONTALO.ID – Buku berjudul Gorontalo An Annotated Bibliography yang baru saja diterbitkan, hasil anotasi beberapa orang yang bersumber dari beberapa karya yang dibukukan, saat ini tengah dijadikan sebagai sumber untuk mempelajari budaya tentang Gorontalo.
Anotasi tersebut disusun oleh 12 orang. Di antaranya, M. Reski Daud, Riana Diah Sitharesmi, Helman Manay, Delfa Tanus, Sheptiani Rusmaningtias, Arfan Nusi, Ismail Abdul Kadir, Febriyanto, Rochalisa Dama, Samsi Pomalingo, Tonny I. Modeong dan Muhammad Sarlin.
Serta disunting langsung oleh cendekiawan Gorontalo, yang juga sekaligus akademisi PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Basri Amin.
Hadir sebagai pembahas Rasid Yunus (dosen Universitas Negeri Gorontalo), Darmawati Majid (penulis Kolom Majalah Tempo dan Peneliti di Kantor Bahasa Gorontalo, dan juga Daniel Andrea Kalangle (alumnus UGM Yogyakarta), Rabu (29/12/2021).
Seperti yang dikatakan oleh Rustam Tilome, bahwa ketika membaca buku Gorontalo An Annotated Bibliography tersebut, sama halnya seperti membaca sekitar 200 lebih karakter orang-orang atau penulisnya, belum lagi bagian isinya.
“Oleh karena itu, ke depan generasi kita tetap harus banyak menulis. Sebab, ini merupakan kelemahan kita di bidang literasi. Banyak hanya kata-kata tujai atau segala macam. Karena itu hanya sekadar dan disampaikan, tapi tidak ditulis,” kata Rustam Tilome.
Rustam menegaskan, ke depan diharapkan lebih banyak lagi yang menulis buku-buku seperti Gorontalo An Annotated Bibliography. Terlebih kata dia, tidak terkhusus untuk penulis yang sudah handal, tetapi diperuntukkan bagi siapa saja yang memiliki kemampuan di bidang tersebut.
Di tempat yang sama, Kepala Jurusan (Kajur) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Gorontalo Dr. Candra Cuga, S.Pd,. M.Pd membeberkan, kegiatan obrolan buku tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kerja sama kolaboratif antara beberapa lembaga yang ada.
“Di antaranya ada Jurusan PGSD FIP UNG, Pusat Informasi Sejarah dan Budaya Gorontalo, PSD H.B Jassin, Pusat Penelitian, Publikasi dan Penerbitan (P3D) yang ada di jurusan kami, dan juga termasuk dalam kegiatan ini ada Gorontalopost dan AP3G. Jadi, memang ada beberapa yang ikut andil dalam kegiatan ini,” beber Dr. Candra Cuga, S.Pd. M.Pd.
Dr. Candra Cuga juga menambahkan, penulis dalam buku Gorontalo An Annotated Bibliography terdiri dari para peneliti HB. Jassin, dosen, alumni dan mahasiswa aktif sehingga merupakan karya bersama.
“Buku yang kita obrolkan hari ini ingin menegaskan bahwa peradaban Gorontalo berdenyut hingga kini. Daerah ini tidak pernah kehilangan lokalitasnya dan tetap menjadi mercuasuar bagi negara bangsa dan dunia. Bagi dunia pendidikan, buku ini ini dapat menjadi sumber inspirasi dalam memperkaya konten dan moda belajar,” tambahnya.
Di Jurusan PGSD FIP UNG, ucap Dr. Candra, juga selalu mendorong agar tradisi berilmupengetahuan, terutama tentang pengembangan inovasi pendidikan, kebudayaan, sejarah dan sains terus dikembangkan.
Terakhir, Kajur PGSD berharap, nantinya akan ada kerja-kerja kolektif antara pemerintah dan perguruan tinggi, termasuk komunitas-komunitas yang ada, sehingga lebih masif lagi dalam mengembangkan literasi budaya dan kewargaan di Gorontalo.
Reporter : SAS