RTP2S di Kabupaten Pohuwato Sudah memasuki 10 Kecamatan

KABARGORONTALO.ID, (Pohuwato) – Pencanangan rumah tangga pelopor pencegahan stunting (RTP2S) di kabupaten pohuwato sudah memasuki 10 kecamatan dan menyisahkan 3 kecamatan lagi.
Wakil Bupati, Suharsi Igirsa melaunching RTP2S yang didampingi Assisten Administrasi Umum, Rusmiati Pakaya, Berlangsung di Desa Iloheluma Kecamatan Patilanggio, Rabu, 2/2/2022).
Dalam penyampaiannya Wabup Suharsi, dari 13 kecamatan yang ada, patilanggio merupakan kecamatan ke-10 yang melakukan launching RTP2S di kabupaten pohuwato.
Tentu tujuan utama dari RTP2S ini adalah memilih salah satu rumah tangga stunting dan miskin.
Rumah tangga tersebut akan diperhatikan oleh pemerintah melalui sentuhan bantuan dari OPD terkait seperti halnya kebutuhan hewani maka diberikan bantuan ayam yang kemudian apabila telah beranak maka induknya bisa dikonsumsi oleh keluarga tersebut.
Demikian juga untuk bantuan ikan bila sudah beranak indukannya bisa dikonsumsi untuk menambah protein, serta pemanfaatan pekarangan rumah dengan jenis sayuran yang bisa dimanfaatkan oleh keluarga tersebut.
“Berbagai bantuan untuk kebutuhan keluarga ini tidak lain agar keluarga itu tidak lagi mengeluarkan biaya hidup, karena sebagian sudah ada dan telah tersedia. Besar harapan pemerintah kiranya hal ini dimanfaatkan dan dirawat dengan baik”,jelas wabup.
Menurut Wabup Suharsi, program pemerintah ini diminta bisa disukseskan, dalam artian bisa ditularkan kepada rumah tangga yang lain atau direflikasikan.
Artinya dengan program ini maka rumah tangga lainya bisa mengikuti rumah tangga sasaran tersebut.
“Insyaallah ini bisa sukses dan berdampak kepada kesejahteraan dan kesehatan daripada masyarakat yang ada di kecamatan patilanggio umumnya dan iloheluma khususnya”,terang Wabup Suharsi.
Sementara itu, Koordinator Gerbos Emas, Irfan Saleh menambahkan, gerakan kolaborasi ini untuk mencegah dan menuntaskan stunting.
Stunting menjadi menasional dan di daerah kita menjadi prioritas, karena stunting ini kalau tidak sejak dini kita tangani maka pada 5 tahun atau 10 dan 20 tahun akan datang kepastian kecerdasan anak tidak bisa dijamin.
“Kita akan meninggalkan regenerasi yang tidak cerdas, generasi yang hanya jadi pentonton, makanya ini kta keroyok bersama. Kemudian dari 20 gratis yang dijanjikan pak bupati dan wakil bupati, stunting ini adalah urutan pertama”,jelas Irfan,(**).