Kab. Pohuwato

Mengapa Idul Adha Tahun ini Berbeda? Simak Penjelasan Ustadz Wisno Pakaya

Oleh : Wisno Pakaya_(Penyuluh Agama Islam KEMENAG Pohuwato)

Jika ada perbedaan penetapan tanggal jatuhnya Idul Adha diberbagai Negara Islam, memang harus diterima sebagai fakta sejarah dan fakta dalil:

Fakta Sejarah

  • Pada zaman sahabat Nabi Saw pun pernah terdapat perbedaan waktu hari raya. Perbedaan tersebut antara penduduk Syam (Suriah dan sekitarnya) dan penduduk Kota Madinah. Padahal jarak antar keduanya sangat dekat. Hal demikian terjadi karena tidak ada yang melihat hilal (Bulan baru). Oleh karena tampak hilalnya yang berbeda, jadi berbeda juga penentuan waktu Idul Adha-nya.

1. Perbedaan Indonesia dan Arab Saudi dalam penetapan Idul Adha bukanlah hal baru:

Pada tahun 1991 Idul Adha di Indonesia ditetapkan 23 Juni 1991, Sementara di Arab Saudi 22 Juni 1991.

  1. Pada tahun 1997 Idul Adha di Indonesia jatuh pada 18 April, sementara di Arab Saudi tanggal 17 April 1997.
    Pada tahun 2018 Idul Adha di Indonesia jatuh pada 13 Agustus, sementara di Arab Saudi jatuh pada 12 Agustus 2018.
    Dan Tahun ini, Idul Adha di Indonesia jatuh pada 10 Juli 2022, sementara di Arab Saudi Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022.

2. Fakta Dalil
Jika ingin tau dalil tentang perbedaan waktu Id silahkan di cross chek di Al-Quran surah al-Baqarah : 185 (kalimat kedua) dan dalam hadits Nabi Saw yang telah diriwayatkan oleh para Imam hadits. Misalnya, Muslim (3/126), Abu Dawud (No. 2332), Nasa’i (4/105-106), Tirmidzi (No. 689), Ibnu Khuzaimah (No. 1916), Daruquthni (2/171), Baihaqy (4/251) dan Ahmad (Al-Fathur-Rabbaani 9/270).

Dan terakhir saya ingin mengutip nasehat dari kedua Ulama Besar kita:

  1. KH Hasyim Asy’ari
    pernah menegur & menasehati menantunya perihal hasil HISAB dan RUKYAT yang diumumkan tanpa melalui pemerintah. Padahal, anak mantunya bernama KH Ma’sum Ali Jombang adalah seorang ahli falak yang juga menulis kitab tentang falak.
  2. Nasehat Ulama Salaf Sahl bin Abdullah Al Tasturiy di tulis dalam kitab Tafsir Al Qurthubiy yang artinya:

“Taatilah PEMIMPIN pada TUJUH PERKARA: Pencetakan uang (dirham/dinar), Takaran, Timbangan, Hukum, Haji, Jum’at, 2 HARI RAYA dan Jihad.”

Reporter : Iskandar Badu

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button