Kab. Pohuwato

Kejurnas Drag Bike Sukses Digelar, Icon Kabupaten Pohuwato Malah Rusak

KABARGORONTALO.ID – Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Drag Bike dan Drag Race 2022 di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, menyisakan masalah.

Event bergengsi yang dibuka Sekda Pohuwato pada kemarin itu, baru saja selesai tadi sore dan berlangsung sukses, Minggu, (14/08/2022).

Sayangnya, dari pantauan langsung Kabargorontalo.id usai penutupan. Sekitar Pukul 18.00 Wita tadi, terlihat Icon Bundaran Panua yang menjadi kebanggaan dan di jaga masyarakat Kabupaten Pohuwato malah rusak. Itu terlihat dari bunga di sekeliling Taman Bundaran yang rusak terinjak, berserta lampu Bundaran Panua juga rusak.

Padahal, terlihat jelas di Taman Bundaran tersebut terpancang Papan Informasi bahwa Bundaran tersebut dalam pengawasan dan tanggungjawab Kodim 1313 Pohuwato.

Akibat dari kerusakan itu pula, terpantau media ini 2 personil Kodim Pohuwato yang bertanggung jawab menjaga icon Pohuwato tersebut, datang dan marah-marah ke Panitia pelaksana.

Bahkan antar 2 personil dan Ketua Panitia, sempat terlibat cekcok mulut. Pihak Kodim meminta, agar Panitia bertanggung jawab akibat dari kurasakan itu. Namun Ketua Panitia hanya berdalih, bahwa ini akibat keteledoran penonton. Lagian juga kata Pantia, mereka telah mendapat izin dari Pemerintah Daerah Pohuwato dalam pelaksanaan Event ini.

Merasa prihatin, pemerhati Daerah Ismail Hippy yang menyaksikan langsung kerusakan itu, menyangkan hal ini. Ia mendukung Pihak Kodim, meminta agar pihak panitia event Kejurnas Drag Bike harus bertanggung jawab atas rusaknya icon Daerah di pusat Ibu Kota Pohuwato itu.

“Ini pelecehan namannya, Daerah yang awalnya tertata sedemikian bagus oleh Pemerintah daerah, kini selesai event malah di tinggalkan dalam keadaan rusak,” kata Ismail Hippy, saat diwawancarai.

Lebih lanjut Ismail Hippy membeberkan, Perjanjian yang di sepakati bersama Pemerintah Daerah hari ini dengan besaran 10 persen itu kian tidak ada transparansi.

“kegiatan yang sangat besar ini kami rasa ada penghasilan besar bagi panitia dan pengurus, dilihat dari besarnya pembayaran tiket masuk dengan jumlah harga Rp. 25.000 per tiket, serta pendaftaran per orangnya mencapai Rp. 350.000,” lanjut Ismail.

Ismail Hippy juga meminta, kepada panitia pelaksana event kejurnas Drag Bike tersebut harus mempunyai keterbukaan atas kesepakatan panitia bersama pemerintah daerah.

“Ya, harus ada transparansi, jangan sudah merusak icon yang menjadi kebanggaan kami rakyat pohuwato, lantas panitia pergi begitu saja. Ingat kami akan mengusut hal ini melalui jalur hukum yang berlaku di daerah kami,” tegas Ismail Hippy.

“Jangan sampai mereka hanya seenaknya di Daerah kita ini, sementara telah sukses dengan acara yang digelar, malah meninggalkan kerusakan. Oh tunggu dulu, harus tanggung jawab dong. Kalau perlu jangan izinkan lagi Event sperti ini,” tandas Ismail dengan Tegas. (Tim-KG)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button