Hukum & Kriminal

Dituding, DH Jelaskan Begini Koronologi Lokasi Tambang Bukan Miliknya

KabarGorontalo.ID, – Dituding memiliki lokasi pertambangan Ilota yang mengakibatkan 4 orang korban dan 2 diantaranya meninggal dunia, Dahlan Hapulu akhirnya angkat bicara sekaligus meluruskannya.

Hal ini terungkap saat di konfirmasi awak media di kediaman Aci Kona pemilik lokasi, Sabtu (16/04/2023).

Jadi kronologinya kata Dahlan, bermula saat ada teman dari lokasi yang menelpon bahwa ada batu di lokasi yang runtuh dan menimpah para penambang (Kabilasa ).

“Dan itu bukan dilokasi saya. namun itu lokasi pertambangan milik Aci Kona,” ucapnya.

Dari informasi yang di dapatkan urai Dahlan Hapulu, dirinya mendapatkan bahwa ada 2 orang yang meninggal dan 2 lagi mengalami patah tulang.

Mendapatkan informasi tersebut urai Dahlan, pihaknya langsung menghubungi melalui saluran seluler pihak kepolisian (Kapolsek Marisa).

Namun tidak di angkat, dan secara kebetulan datanglah anggota kepolisian lainnya.

“Pasca kejadian itu saya langsung menghubungi Kapolsek tapi kebetulan tidak di angkat, untung setelah itu datang anggota kepolisian lainnya diantaranya, Pak Marwan, pak Wandi dan Om Le dari Polsek Marisa,” ujar Dahlan.

Ditambahkannya, pihak kepolisian saat itu langsung menanyakan kepada dirinya kronologi yang terjadi.

Sontak Dahlan menjawab bahwa telah terjadi musibah di lokasi pertambangan sehingga pihaknya menawarkan aparat kepolisian untuk melihat langsung kelokasi kejadian tersebut.

“Saya langsung katakan saat itu bahwa ada musibah di atas, (lokasi) dan saya tawarkan keaparat menuju lokasi, namun mereka mengatakan, tunggu perintah.

“Selang 1 jam Kapolsek sudah ada, bersama kasat intel, dan mereka minta untuk tinjau lokasi, saya langsung bilang ok kita ke atas,”terang Dahlan.

Lebih jauh Dahlan membeberkan, bahwa dirinya telah melakukan komunikasi melalui saluran telefon ke beberapa teman-teman media, meminta agar berita kejadian tersebut di pending sebelum mendapatkan info jelas dari TKP, bahkan dua pimpinan organisasi jurnalis besar di Pohuwato pun telah di telefonnya.

“Sebelumnya saya so telfon dorang kak Alan, ketua AJP dan saya bilang kasana tahan dulu berita sup sebelum di temukan semua korban. Bahasa ini yang saya sampaikan ke teman-teman media supaya jelas infonya kan,” ujar Dahlan.

Setelah melakukan komunikasi melalui telefon bersama teman-teman media, Dahlan Hapulu langsung menghubungi pemilik lokasi bahwa komunikasi lanjut dengan teman-teman media, untuk mendapatkan informasi yang jelas atas musibah tersebut melalui dirinya.

“Ini yang saya sampaikan sama pemilik lokasi, bahwa kalau ada teman-teman media yang datang, bilang untuk medapatkan info akurat, tunggu saya dari atas dulu, karena pemilik lokasi kasian cuman di rumah.” Jelasnya seraya menambahkan, pemilik lokasi saja tidak tau siapa yang meninggal. ” Ini yang saya pesan kepada pemilik lokasi ini,” ungkapnya.

Ternyata setelah itu kata Dahlan, rekannya Guslan Kaco langsung mendatangi pemilik lokasi meminta keterangan atas musibah yang terjadi, sehingga pemilik lokasi mengatakan bila dirinya belum mengetahui masalah tersebut.

“Te Guslan Kaco tiba-tiba so langsung datang pa pemilik lokasi menanyakan kejadian itu, sehingga pemilik lokasi bilang kasana belum dia tau musibah ini, nanti tanya pate Dahlan karena dia masih di gunung, bagini ini pemilik lokasi bilang sama dia,” terang Dahlan lebih jauh dalam dialek campuran.

Diuraikan Dahlan, tiba tiba rekannya Guslan Kaco langsung menghubungi dirinya melalui via Whatsapp dengan tulisan sudah hilang komunikasi.

“Ada juga ti kak alan so ba WA kamari sama saya, dimana dia bilang so terlambat ngana uti,dari kemarin berita dorang tahan,”jelas Dahlan lebih dalam.

“Akhirnya kemarin sore te Guslan Kaco pigi kamari, batanya, kak Dahlan bagimana uti somo gas? ana tidak tau ini pokoknya ana mobekeng ini macam ti kabatin mo ta proses. Dia bilang lagi bo dahai bo 50 Ribu poli ini, kontan saya langsung bilang kasana ini uti bo bentuk ana pe terima kasih pa kamu uti, baru dia bilang ti kak Dahlan yang antar kamari itu uang, saya bilang tidak boleh bagitu uti kamu yang pigi kamari. berapa yang pemilik lokasi mo kasi pa ngoni itu yang ngoni rasa uti, kage itu kita mo ba kase kamari so banyak cirita lagi,” imbuhnya dalam dialek campuran.

Jelas Dahlan, saudara Guslan kaco bersama Erik Munandar datang dan kebetulan ada tim Inapis dan Buser 1 orang.

“Pas mereka datang yang saya layani duluan pihak kepolisian ini kan, saudara Guslan Kaco ini ngotot mau ketemuan dengan pemilik lokasi, saya coba suru sabar dan saya so tanya berapa yang ngoni mo minta uti, te Guslan so kase lia kamari itu list pa depe hp, dia bilang ini dorang so patok kamari 1,5 juta permedia 20 list bo dia tidak share, saya langsung bilang tidak ada uang kita uti, itu pun kita mo ba kase ini cuman bentuk terimah kasih li kita pa ngoni,”ungkap Dahlan lagi dalam dialek campuran.

Terakhir Dahlan mengatakan, setelah memperlihatkan list tersebut Guslan Kaco langsung pergi dengan mengeluarkan kata masih akan di komunikasi kan lagi dengan teman-teman lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button