Politik

Komisi II DPRD Gorontalo Pastikan Kesiapan Ekspor Jagung dan Koperasi Merah Putih

Gorontalo, (Kabargorontalo.id) – Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, di bawah kepemimpinan Wakil Ketua DPRD,Ridwan Monoarfa, tengah fokus menindaklanjuti arahan Kementerian Pertanian terkait ekspor jagung dan program Koperasi Merah Putih.

Hal ini ditandai dengan pertemuan langsung antara Wakil Ketua DPRD Ridwan Monoarfa dan Ketua Komisi II DPRD,Mikson Yapanto dengan Menteri Pertanian,Amran Sulaeman, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi dan UKM, Budi Ari, yang juga dihadiri Gubernur Gorontalo dan Sekretaris Daerah. Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa poin penting yang akan segera ditindaklanjuti Komisi II.

Ketua Komisi II Mikson Yapanto menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan bentuk kolaborasi yang diharapkan pemerintah pusat. “Pemerintah pusat ingin melihat kolaborasi antara Gubernur, DPRD, dan pemerintah daerah dalam pembangunan,” ujarnya.

Ia mengapresiasi respon cepat pemerintah pusat terhadap usulan yang disampaikan, sehingga menghasilkan kunjungan kerja yang efektif dan menghasilkan solusi konkret.

Salah satu poin penting yang dibahas adalah kesiapan ekspor jagung. Target ekspor jagung sebesar 25.000 ton, saat ini baru mencapai 15.000 ton. Komisi II optimistis target tersebut dapat tercapai dan akan melakukan kunjungan lapangan selama tiga hari ke beberapa silo dan dryer untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan pengelolaan pasca panen.

“Kunjungan lapangan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan para eksportir jagung. Kita harus memastikan rantai pasok ekspor jagung berjalan lancar,” jelas Mikson Yapanto.

Selain ekspor jagung, Komisi II juga fokus pada kesiapan program Koperasi Merah Putih. Program ini merupakan arahan pemerintah pusat untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Komisi II akan memastikan kesiapan koperasi yang telah diusulkan untuk berpartisipasi dalam program ini.

“Kita harus memastikan koperasi yang diusulkan benar-benar siap, bukan hanya di atas kertas. Kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola koperasi sangat penting,” tegas Mikson Yapanto.

Beliau menambahkan bahwa program ini akan menggunakan sistem barang, bukan uang, sehingga pengelolaan yang baik sangat penting untuk menghindari kerugian.

Komisi II menargetkan setidaknya satu koperasi percontohan di setiap kabupaten. “Kita ingin Gorontalo menjadi pilot project program Operasi Pasar Merah Putih,” harap Mikson Yapanto.

Saat ini, terdapat sekitar 700 koperasi yang diusulkan untuk program ini, dengan total anggaran sekitar tiga setengah miliar rupiah. Komisi II akan melakukan verifikasi data dan memastikan distribusi anggaran tepat sasaran dan efektif.

Dengan fokus pada kesiapan ekspor jagung dan program Koperasi Merah Putih, Komisi II DPRD Gorontalo berupaya untuk mendukung program pemerintah pusat dan memastikan program tersebut berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Gorontalo. Kunjungan lapangan dan verifikasi data yang dilakukan Komisi II merupakan langkah strategis untuk memastikan hal tersebut. (KG2)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button