Lokasi PETI Dam Menelan Korban, Penikaman Terjadi di Lokasi Milik Haji Sahrun
Kabar Pohuwato, – Sebuah insiden penikaman terjadi di lokasi Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) milik Haji Sahrun, yang beroperasi di wilayah lokasi Tambang DAM, kamis (12/09/2024)
Korban bernama Riski (35), warga Desa Karya Indah, menjadi korban penikaman yang diduga oleh keponakannya sendiri yang berinisial O. Keduanya diketahui bekerja sebagai Kabilasa (penambang manual) di lokasi yang sama.
Peristiwa nahas ini terjadi pada Rabu 11 September 2024, sekitar pukul 16.00 WITA. Menurut keterangan korban, insiden bermula ketika dirinya tengah bekerja di lokasi tromol milik Haji Sahrun.
“Pas kejadian di Tromol Haji Sahrun,” ujar Riski. Ia menjelaskan bahwa sempat terjadi adu mulut dengan pelaku terkait hasil emas yang didapatkan.
“Sementara itu saya sempat adu mulut dengan pelaku ada batanya depe hasil, baru saya jawab cuma dapa lima batang,” lanjutnya.
Perdebatan tersebut diduga memicu amarah pelaku hingga berujung pada penikaman. Korban mengalami luka tusukan di bagian dada kanan dan langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) BP untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisinya saat ini masih dalam penanganan intensif.
Sementara itu, lokasi PETI milik Haji Sahrun dikabarkan berada di bawah pengawasan oknum aparat penegak hukum (APH) yang diduga memberikan perlindungan terhadap kegiatan ilegal tersebut.
Informasi ini menambah polemik terkait operasi PETI di wilayah Pohuwato, yang kerap kali menjadi sorotan karena kerusakan lingkungan dan keterlibatan pihak-pihak tertentu dalam melindungi aktivitas penambangan ilegal.
Pihak terduga belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan keterlibatan oknum dalam aktivitas PETI ini. Namun, diharapkan Tim PW. Investigasi langkah cepat dan tegas dilakukan untuk mengatasi masalah yang telah meresahkan masyarakat ini.
Masyarakat setempat berharap agar kejadian ini dapat diusut tuntas dan menjadi perhatian serius, mengingat aktivitas PETI di wilayah tersebut tidak hanya merusak ekosistem tetapi juga mengundang berbagai konflik sosial di antara para pekerja.
Sumber: PW. Investigasi
Wartawan: KG001