KABARGORONTALO.ID- Provinsi Gorontalo yang dijuluki sebagai daerah serambi madinah mendadak dihebohkan dengan adanya Ajang pemilihan Queen Trans Gender.
Kehebohan ini bermula setelah salah satu akun Facebook mengunggah status terkait rencana kegiatan tersebut yang akan dilaksanakan pada bulan September 2024 ini.
Menanggapi hal tersebut, Polda Gorontalo mengambil tindakan dengan mengundang pihak panitia penyelenggara untuk melakukan klarifikasi terkait kegiatan ini, Jum’at (13/09/2024).
Kepala Bidang Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Desmont Harjendro A.P., S.I.K., mengatakan bahwa tindakan ini diambil untuk mendapatkan informasi akurat dari pihak panpel dan juga memastikan bahwa kegiatan ini telah sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.
Berdasarkan hasil klarifikasi yang dilakukan oleh Polda Gorontalo, pihak panitia penyelenggara berjanji membatalkan acara tersebut dan akan mengikuti norma serta aturan yang berlaku di Provinsi Gorontalo.
Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Gorontalo juga secara tanggap buka suara terkait kegiatan yang menghebohkan jagat maya Gorontalo ini.
“Saya menegaskan penolakan dengan tegas terhadap keberadaan dan legitimasi LGBT (lesbi, gay, beseksual, transgender) di daerah kita”. kata Abdurrahman Abubakar Bahmid selaku ketua MUI Provinsi Gorontalo.
Abdurrahman mengungkapkan alasan MUI menolak keras kegiatan yang berhubungan dengan LGBT karena adanya nilai-nilai agama, nilai moral, nilai budaya, norma dan etika, serta institusi kekeluargaan yang harus di jaga demi masa depan Gorontalo yang lebih baik.
“Mari kita bersama-sama menjaga kehormatan dan kebaikan daerah Gorontalo”. pungkas Abdurrahman.
