Limonu Hippy Sepakat dan Mendukung Sikap Para Pesaham Untuk Mencabut Saham di BSG

GORONTALO,(Kabargorontalo.id) – Sebagai anggota Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo sekaligus nasabah Bank SulutGo menyatakan dukungannya terhadap rencana Walikota dan Bupati se-Provinsi Gorontalo untuk mencabut saham mereka di Bank SulutGo dan mendirikan bank sendiri, yang disebut Bank Gorontalo.
Anggota Komisi II yang membidangi ekonomi dan keuangan ini menilai kurangnya representasi Gorontalo dalam jajaran direksi dan komisaris Bank SulutGo sebagai bentuk ketidakadilan. Ia menyoroti fakta bahwa enam kabupaten/kota dan Pemerintah Provinsi Gorontalo merupakan pemegang saham mayoritas, namun tidak memiliki perwakilan di posisi kunci.
“Saya sebagai masyarakat Gorontalo yang merupakan nasabah Bank Sulutgo dan juga sebagai Anggota Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo yang dalam hal ini membidangi ekonomi dan keuangan sangat setuju dengan sikap yang diambil oleh Pak Adhan Dambea selaku Walikota dan para Bupati se Provinsi Gorontalo yang juga sebagai pesaham di Bank Sulutgo untuk mencabut saham di Bank Sulutgo dan mendirikan Bank sendiri,” ujar Limonu kepada awak media kabargorontalo.id Rabu (9/4/25).
Sebab menurut Limonu, sangat kerlaluan jika tidak ada satu orangpun perwakilan Gorontalo yang terakomodir sebagai Direksi maupun sebagai komisaris Bank Sulutgo tersebut. Padahal kita ketahui bersama bahwa pesaham dari Gorontalo itu enam kabupaten kota dan satu Pemerintah provinsi.
Seharusnya itu menjadi pertimbangan untuk mengakomodir utusan perwakilan Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Pimpinan Kepala Daerah se Provinsi Gorontalo.
“Bagi saya, siapapun utusan Kepala daerah kabupaten/kota dan Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk menduduki posisi direksi dan komisaris, tidak masalah, yang penting ada utusan Gorontalo yang terakomodir dalam posisi tersebut dan memiliki kompetensi dibidangnya,” kata Limonu
Dengan tidak terakomodirnya utusan pesaham dari Provinsi Gorontalo maka ini bentuk pelecehan terhadap pesaham dari Provinsi Gorontalo,yang seolah-olah tidak ada putra daerah Gorontalo yang mampu menduduki posisi Direktur maupun Komisaris.
“Untuk itu, saya sangat setuju dan mendukung sikap para pesaham dari Provinsi Gorontalo untuk mencabut saham di Bank Sulut dan mendirikan Bank sendiri yakni Bank Gorontalo.” Tutupnya. (as)