Pansus LKPJ Usul Solusi Terintegrasi Atasi Permasalahan Wisata Lombongo

Gorontalo (Kabargorontalo.id) – Anggota Pansus LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) Gubernur Gorontalo, Faisal Hulukati, menyoroti kompleksitas permasalahan pengelolaan wisata Lombongo. Wisata Lombongo, yang merupakan aset Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango, saat ini memiliki pengelolaan yang tumpang tindih antara pemerintah provinsi dan kabupaten.
Kepada awak media Kabargorontalo.id , Faisal Hulukati menjelaskan adanya permasalahan terkait akses masuk ke kawasan wisata. Pintu masuk utama berada di wilayah administratif Kabupaten Bone Bolango, sehingga pengelolaan tiket masuk berada di bawah wewenang pemerintah kabupaten. Sementara itu, akses menuju bagian lain dari kawasan wisata Lombongo yang berada di wilayah provinsi juga memerlukan tiket masuk, menyebabkan kebingungan dan potensi konflik pengelolaan.
“Permasalahan ini membutuhkan solusi terintegrasi. Pansus LKPJ merekomendasikan duduk bersama antara Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango untuk membahas pengelolaan Lombongo secara komprehensif. Tujuannya agar tidak terjadi saling menyalahkan dan pengelolaan dapat berjalan optimal.” kata Faisal Hulukati, Minggu (27/4/25).
Faisal juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo belum mendapatkan pendapatan dari wisata Lombongo, meskipun telah berinvestasi dalam pembangunan beberapa fasilitas di kawasan tersebut, seperti joglo yang dibangun beberapa tahun lalu. Ia menekankan pentingnya evaluasi pengelolaan Lombongo yang lebih baik, dengan mempertimbangkan luas lahan yang ada dan potensi pengembangan agrowisata.
“Kita perlu membahas apakah pengelolaan Lombongo sepenuhnya diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, atau dijalankan melalui kerja sama yang terstruktur,” jelas Faisal.
“Pansus LKPJ akan merekomendasikan solusi terbaik kepada Gubernur, dengan mempertimbangkan kondisi bangunan yang ada dan memastikan agar tidak ada lagi tumpang tindih pengelolaan.”
Faisal Hulukati berharap agar Pemerintah Provinsi Gorontalo tidak mengabaikan Lombongo, mengingat sejarah dan pentingnya wisata ini bagi Provinsi Gorontalo. Lombongo telah menjadi ikon wisata favorit masyarakat Gorontalo sejak lama, bahkan sebelum Provinsi Gorontalo berdiri.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengembangkan Lombongo menjadi destinasi wisata yang lebih baik dan berkelanjutan.
“Lombongo harus dikelola secara serius dan berkelanjutan. Jangan sampai aset wisata bersejarah ini hanya dibiarkan tanpa perhatian dan pengembangan yang memadai.” Pungkasnya (KG.01)