Politik

Wakil Ketua DPRD Gorontalo: Pancasila, Jantung Perjuangan Keadilan dan Persatuan Bangsa

Gorontalo, (kabargorontalo.id) – Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-80 tahun ini, bagi Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, bukan sekadar perayaan formalitas, melainkan momentum penting untuk merenungkan kembali esensi dasar negara Indonesia. Dalam keterangannya hari ini, Ridwan Monoarfa menekankan tiga poin krusial terkait makna Pancasila di era kekinian.

Pertama, Ridwan Monarfa mengajak seluruh masyarakat untuk mengingat kembali akar filosofis Pancasila. “Pancasila bukanlah sekadar kumpulan sila, tetapi sebuah sistem nilai yang terintegrasi dan lahir dari jiwa bangsa Indonesia,” tegas Ridwan. Minggu (1/6/25).

Ridwan menambahkan bahwa dalam konteks global saat ini, Indonesia dikenal sebagai negara yang dermawan, sebuah gambaran nyata dari nilai-nilai kegotongroyongan yang masih mengakar kuat di tengah keberagaman masyarakat. Kedermawanan ini, menurutnya, merupakan manifestasi dari sila-sila Pancasila yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, Ridwan Monoarfa menekankan pentingnya meneguhkan komitmen bangsa terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara. Ia menyoroti pentingnya Keadilan Sosial sebagai pilar utama dalam pembangunan bangsa.

“Keadilan sosial bukan hanya slogan, tetapi keniscayaan yang harus diwujudkan dalam setiap kebijakan publik,” ujarnya.

Ia mengingatkan agar kebijakan-kebijakan pemerintah selalu berpihak pada rakyat dan memastikan kesejahteraan merata bagi seluruh lapisan masyarakat. “Persatuan Indonesia yang kita cita-citakan hanya akan terwujud jika keadilan sosial benar-benar terimplementasi. Jangan sampai kita hanya memiliki persatuan yang bersifat formalitas, tanpa diiringi keadilan yang substansial,” tambahnya.

Ketiga, Ridwan Monoarfa mendorong semangat persatuan, toleransi, dan gotong royong di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.

Ridwan mengingatkan bahwa keberagaman merupakan kekuatan bangsa, tetapi juga potensi konflik jika tidak dikelola dengan bijak. “Semangat persatuan, toleransi, dan gotong royong akan terus terjaga jika kita senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,” jelasnya.

Ia mengingatkan akan bahaya tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan oleh kepentingan kekuasaan dan materi dalam kehidupan sosio-politik.

Ridwan Monoarfa menutup pernyataannya dengan harapan agar peringatan Hari Lahir Pancasila ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun Indonesia yang lebih adil, makmur, dan berdaulat.

Ia Pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak hanya memperingati hari bersejarah ini secara seremonial, tetapi juga untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Pancasila bukan hanya menjadi dasar negara, tetapi juga menjadi pedoman hidup yang mampu membimbing bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah. (KG2)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button