Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan Desa Molutabu, Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Kepada Masyarakat dan Karang Taruna

KABARGORONTALO.ID – Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan angkatan 2 tahun 2023 membuat sebuah trobosan kegiatan mengenai bantuan hidup dasar kepada masyarakat dan Karang Taruna, dan pembentukan Satgas Kegawatdaruratan di Desa Molutabu Kecamatan Kabila Bone, Sabtu (19/08/2023),pukul 15.00 Wita.
Adapun sasaran utama dalam kegiatan bantuan hidup dasar adalah Karang Taruna Desa Molutabu yang diharapkan ketika sudah terbentuk Satgas Kegawatdaruratan dapat membantu wisatawan jika terjadi hal-hal yah tidak diinginkan seperti tenggelam, sehingga upaya pertolongan pertama dapat dilakukan dengan cara tindakan bantuan hidup dasar (BHD).

Pada kegiatan tersebut turut dihadiri oleh, dr Elvie Febriani Dungga, M.Kes. pada kesempatan itu, ia mengatakan bantuan hidup dasar adalah salah satu hal yang bermanfaat untuk dapat diketahui oleh masyarakat Desa Molutabu.
“Apalagi desa ini memiliki destinasi wisata yang menjadi pilihan ketika pada hari libur, sehingga itu harus diketahui oleh masyarakat Desa Molutabu. Tujuan bantuan hidup dasar adalah masyarakat dapat mengetahui dan melakukan pertolongan pertama ketika terjadi keadaan henti jantung atau henti nafas, dikarenakan pernah terjadi korban tenggelam di wilayah tersebut namun hal yang dilakukan oleh masyarakat belum sesuai prosedur pertolongan pertama,” Jelasnya
Sementara itu, Ns. Gusti Pandi Liputo, S.Kep.,M.Kep mengatakan, bantuan hidup dasar menjadi hal yang harus dikuasai oleh masyarakat, karena banyak manfaat yang bisa didapat ketika masyarakat sudah paham dan mengerti mengenai bantuan hidup dasar (BHD).
“Salah satunya adalah dapat meminimalisir resiko kematian. Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan bantuan hidup dasar yaitu, aman diri sendiri, aman pasien, dan aman lingkungan. Hal selanjutnya setelah dipastikan aman maka kita meminta pertolongan kemudian cek kesadaran pasien yang terdiri cek kesadaran, cek pernapasan dan nadi, jika tidak sadar segera hubungi petugas kesehatan dan selanjutnya lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP). RJP dilakukan sampai korban berespon kemudian miringkan kepala (Posisi Mantap) atau dilakukan selama 30 menit dan pasien tidak berespon maka dapat dinyatakan meninggal dunia,” Terangnya
Ditempat yang sama, Kelada Desa Molutabu yang diwakili oleh Sekretaris Desa, Novan Asim, SE mengatakan mendukung penuh kegiatan bantuan hidup dasar yang dilaksanakan di Desa Molutabu, dan menjadi pembelajaran yang belum pernah didapatkan sebelumnya.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Molutabu khususnya masyarakat yang berada diwilayah pesisir pantai,” Ungkap Novan dalam sambutannya
Disisi lain, Kepala Puskesmas Kabila Bone yang diwakili oleh Moh.Nur Zulkifli Lahabu, A.Md. Kep, menuturkan kegiatan ini bagus karena dapat menambah ilmu dan wawasan masyarakat Desa Molutabu terutama para nelayan, Karang Taruna dan pemandu wisata.
“Karena desa ini merupakan destinasi wisata dan bantuan hidup dasar ini baru pertama kali dilakukan di desa ini, dan saya selaku pihak puskesmas mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN profesi kesehatan
yang hadir saat ini,” Tukasnya