Menggunakan Dana 25 Milyar Lebih, Proyek Rehap Gedung di Pohuwato Diduga Tak Sesuai Spek
KABARGORONTALO.ID – Proyek Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Sekolah milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di provinsi Gorontalo diduga dikerjakan asal jadi. Pasalnya, proyek tersebut menggunakan material buruk dan bekas.
Berdasarkan tim Persatuan Wartawan investigasi dilapangan, pada tanggal 04/10/2024 ternyata pekerjaan tersebut belum di PHO oleh PUPR Provinsi Gorontalo. Dan terlihat masih beberapa rungan belum terpasang kaca jendela.
Kondisi sekolah tersebut sangat memperhatinkan disaat siswa-siswi mengikuti bejar mengajar akan tetapi dalam kekehawatiran.
Pasasalnya gedung rehap tersebut asal jadi sebab pekerjaannya tisak sesuai spek.
Tiang penyangga teras dengan ring balok tidak menyatu, itu bisa potensi roboh, karena gunting dengan ring balok teras tidak menyatuh
“Yang lebih parah lagi pekerjaan pembangunan yang menggunakan anggaran 8 M sekian, yang tersebar di beberapa titik.
Tidak ada pengawas dari pihak pelaksana (Proyek), tetapi hanya diawasi oleh guru honorer yang di ditunjuk oleh kepala sekolah Ibu Hatima Babunga”,
Terpisah yanto samarang, mengatakan bahwa banyak yang tidak diganti oleh pihak sekolah hanya megunakan kayu bekas padahal dengan anggaran yang besar itu seharusnya di pergunakan sebaik mungkin untuk memperbaiki kondisi gedung sekolah yang mengalami kerusakan.
“Saya sampaikan kepada Kepala sekolah ibu Hatima Babunga agar bahan material yang bekas itu tidak boleh dipakai, sangat disayangkan kalau menggunakan material tak berkualitas, nanti struktur bangunannya cepat rusak,” kata yanto kepada awak media Jumat (29/5/2024) lalu.
“Saya heran saja kenapa dengan anggaran yang cukup besar itu untuk merehap sekolah tidak di pergunakan pada tempatnya.
Adapun beberapa yang sempat direnovasi yaitu, hanya 1 kelas dan 1 dewan guru yang di rehap pake bajaringan, sementara 5 kelas yang di rehap hanya atapnya saja, dan kayunya masi tetap menggunakan kayu yang lama, sudah tidak layak dipakai lagi,”kata yanto.
Dengan adanya kasus seperti ini di harapkan sebagai masyarakat Paguat dan Dengilo, khususnya masyarakat Soginti. Orang tua siswa, mari kita sama-sama mengawal dan mengawasi pembangunan sekolah tersebut agar anak-anak kita bisa menimbah ilmu dengan layak dan nyaman.
Untuk diketahui, sesuai terterah di papan informasi, proyek di Madrasah Ibtidaiyah Negeri satu Pohuwato yang dikerjakan oleh PT. REMBIGA INDAH, sebagai kontraktor pelaksana dan PT. MAHAKARYA ABADI KONSULTAN sebagai konsultan pengawas. Total nilai kontrak sebesar Rp.25.664.257.600,00 yang bersumber dari DIPA, Tahun Anggaran 2023 dan 2024, murni dengan masa pengerjaan 395 hari kalender.
Hingga berita ini diterbitkan Tim PW. Investigasi melakukan upaya upaya konfirmasi kepada pihak seperti kontraktor PT REMBIGA INDAH pelaksana dan pihak instasi terkait.
Tim: Persatuan Wartawan Investigasi